Nama: Godensiyani Elastri Murni
Npm : 20302076
Fertilitas merupakan salah satu faktor demografi yang mampu mengendalikan pertumbuhan penduduk suatu daerah/Kota. Fertilitas yang tinggi atau yang rendah akan mempengaruhi keseimbangan antara jumlah pertumbuhan penduduk dan distribusi nya. Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau kelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Fertilitas dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor demografi dan faktor non demografi. Faktor demografi antara lain usia, umur perkawinan pertama, lama perkawinan, paritas atau jumlah persalinan yang pernah dialami saat perkawinan. Sedangkan faktor non demografi antara lain keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, pekerjaan wanita, urbanisasi dan industrialisasi.
Fertilitas yang tinggi di lingkungan perkotaan akan mengakibatkan pertumbuhan penduduk menjadi semakin tinggi, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan, sebanyak 56,7% penduduk Indonesia tinggal di wilayah perkotaan pada 2020. Persentase tersebut diprediksi terus meningkat menjadi 66,6% pada 2035.Kawasan Perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Baik atau buruknya kondisi lingkungan hidup sebenarnya sedikit banyaknya dipengaruhi oleh perilaku manusia itu sendiri. Berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh manusia seringkali melupakan faktor resiko yang dapat ditimbulkan apabila tidak dilakukan dengan bijaksana dan memperhatikan aspek-aspek lingkungan hidup. Keserakahan dan rasa tamak dari manusia itu sendiri telah merubah kondisi alam menjadi sangat buruk, seperti eksploitasi alam yang meliputi sumber daya energi dan mineral ataupun pengalihfungsian lahan untuk kegiatan industri lainnya. Selain itu pesatnya pertumbuhan penduduk mempunyai implikasi terhadap meningkatnya kebutuhan sehingga mempengaruhi tingkat pembangunan seperti yang terjadi di Kota . Hal tersebut menyebabkan kebutuhan ruang meningkat untuk mengakomodasikan pemukiman manusia. Selain pemukiman, gedung-gedung pusat perbelanjaan dan infrastruktur lainnya semakin bertambah seiring dengan bertambahnya ambisi mengejar pertumbuhan ekonomi. Semakin meningkatnya permintaan ruang untuk pembangunan, maka berdampak pada semakin merosotnya kualitas lingkungan hidup. Kawasan perkotaan menjadi salah satu wilayah yang memiliki masalah lingkungan hidup sangat besar, meliputi banjir, minimnya lahan resapan air, polusi udara, pengelolaan sampah dan limbah, kurangnya sumber air bersih dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar